Salatiga, Infojatengnews.com // Senin, 3 November 2025 – Ketegangan terjadi antara para pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Lapangan Pancasila dengan petugas Satpol PP Kota Salatiga selama dua malam terakhir.
Para pedagang mengaku hanya ingin mencari nafkah, sementara pihak pemerintah menegaskan bahwa penataan kawasan alun-alun harus tetap dijaga sesuai aturan.
Sejumlah PKL mengeluh karena selama ini mereka belum mendapatkan kepastian dari Pemerintah Kota Salatiga terkait izin berjualan di sekitar Lapangan Pancasila. Saat ini, Pemkot masih menunggu keputusan resmi dari dinas terkait maupun Wali Kota mengenai penataan kawasan tersebut.
Sambil menunggu keputusan, para pedagang diizinkan sementara berjualan di sisi kiri lapangan. Namun, mereka mengaku lokasi tersebut sepi pembeli. “Kalau di sebelah kiri sepi, dagangan kami tidak laku. Makanya kami pindah ke sebelah kanan, dekat lapangan, biar ada pembeli,” ujar salah satu pedagang.
Pindahnya para pedagang ke sisi kanan lapangan diduga menjadi pemicu ketegangan dengan petugas Satpol PP. Sekitar pukul 19.00 WIB, petugas mendatangi area tersebut dan meminta para pedagang meninggalkan lokasi. Menurut keterangan beberapa PKL, malam sebelumnya pun petugas sudah datang dan melakukan pembubaran.
Kepala Bidang Ketertiban Satpol PP Kota Salatiga, Sutarto, dikabarkan sempat menghubungi anggotanya yang berada di lapangan untuk melakukan penertiban lanjutan.
Sementara itu, LSM Amanat Penggerak Rakyat Indonesia (APRI) yang turut mendampingi para pedagang, dijadwalkan untuk hadir ke Kantor Satpol PP Kota Salatiga pada Selasa (4/11/2025) pukul 09.00 WIB guna melakukan klarifikasi dan mediasi.
Melalui pernyataan terbuka, perwakilan PKL menyampaikan permohonan maaf kepada Wali Kota Salatiga atas keributan yang terjadi. Mereka berharap pemerintah dapat memberikan kebijakan yang berpihak pada masyarakat kecil.
“Kami mohon maaf kepada Bapak Wali Kota. Kami hanya masyarakat kecil yang mencari nafkah di alun-alun. Kami tidak ingin melanggar aturan, hanya berharap ada kebijakan agar kami tetap bisa berjualan tanpa takut diusir,” ujar salah satu perwakilan PKL.
Hingga berita ini diturunkan, pihak Pemkot Salatiga belum memberikan keterangan resmi terkait insiden tersebut. Namun, para pedagang berharap adanya dialog terbuka antara perwakilan PKL, Satpol PP, dan pemerintah kota agar situasi bisa segera kondusif dan solusi terbaik dapat ditemukan. Wisnu (*)





Social Footer