Banyumas Infojatengnews.com - Pada senin (04-08-2025) awak media mendapatkan informasi dari salah satu almuni SMK Ma'arif Ajibarang yang bernama Wahyu Dwi Rahmawan yang beralamat di Desa Pekuncen Rt 04 Rw 04 Kecamatan Pekuncen Kabupaten Banyumas Jateng, menyampaikan bahwa ijasahnya masih ditahan pihak sekolah yang bersangkutan.dikarenakan permasalahan administrasi yang belum dibereskannya.
Untuk itu awak media pun mendatangi pihak keluarga dan untuk menanyakan informasi perihal permasalahan tersebut.disini Sugiarti selaku ibu menceritakan bahwa memang anaknya yang bernama Wahyu Dwi Rahmawan bersekolah di SMK Ma'arif 1 Ajibarang dan mengakui bahwa belum melunasi biaya Administrasi sebesar Rp 11.510.000( Sebelas juta lima ratus sepuluh ribu rupiah,)harapan sang Ibu dan Wahyu Dwi Rahmawan yaitu walaupun belum dikasihkan ijasahnya akan tetapi paling tidak dikasih foto copy dulu untuk bekal administrasi mencari kerja.
Awak media pun mencoba mengkofirmasi pihak sekolah, namun untuk kepala sekolah sedang tidak ada di tempat.yang ada hanya staf TU yang sedang sibuk menerima dan melayann pembayaran administrasi dari wali murid.
Untuk sekolah swasta tentu menjadi catatan buruk dan kelam Dunia Pendidikan karena hak siswa yang sudah mengenyam pendidikan selama 3 tahun. Apalagi pihak sekolah, yaitu SMK Ma'arif 1 Ajibarang Masih menerima Dana BOS(Bantuan Operasional Siswa),apapun Dalilnya Sekolah Tidak boleh menahan Ijasah Siswa.
Saat Kepala TU Fikri di konfirmasi terkait permasalahan tersebut, beliau hanya menjawab ini Ke bijaksanaan Yayasan.bahkan beliau menjawab walaupun hanya sebuah fotocopy Dokumen ijasah tidak bisa di berikan, sebab ini kebijaksanaan yayasan.sampai berita ini ditayangkan pihak yayasan SMK Ma'arif 1 Ajibarang belum di konfirmasi.
Lalu bagaimana alumni siswa yang sudah lulus bisa mendapatkan pekerjaan dengan layak jika salinan dokumen ijasahnya saja tidak diberikan.apalagi khusus bagi alumni SMK Ma'arif 1 Ajibarang.
Untuk pihak atau dinas terkait khususnya Pemerintah, apakah hal seperti ini akan wajar dibiarkan tanpa ada campur tangan. Kecuali memang pihak sekolah tersebut tidak menerima Dana BOS. Syah syah saja sekolah jadi ladang bisnis tapi ya harusnya dicari solusi untuk mencari hasil yang terbaik.
( Har/Red )
Social Footer